Minggu, 13 September 2015

Jatuhnya Crane di Masjidil Haram 2015

Menimbang Peristiwa Runtuhnya Alat Konstruksi di Masjidil Haram Antara Berita Duka dan Kabar Gembira

Belum lama ini kaum muslimin di seluruh dunia terguncang dengan berita duka yang berasal dari Masjidil Haram, Makkah. Sebuah crane runtuh dan menimpa para peziarah. Hujan deras disertai angin kencang diduga sebagai pemicu runtuhnya alat konstruksi berat tersebut. Pertahanan sipil KSA mengumumkan jumlah korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram sebanyak 345 korban jiwa. Jumlah korban meninggal sebanyak 107 orang dan 238 orang lainnya luka-luka[1].

Dilihat dari kacamata kita, tentu peristiwa ini adalah musibah yang memilukan. Namun di sisi Allah, hal itu terhitung sebagai keutamaan yang Dia anugrahkan kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya. Mereka wafat di hari yang paling utama yaitu hari Jum’at, wafat saat waktu ijabah (waktu yang paling afdhal di hari Jum’at), wafat di sebaik-baik wilayah di muka bumi yaitu kota Makkah, wafat di tempat yang paling dicintai Allah yaitu masjid, wafat di sebaik-baik masjid di seluruh muka bumi yaitu Masjidil Haram, wafat dalam keadaan beribadah kepada Allah dengan lisan yang berdzikir dan bertalbiyah.

Barangkali sebagian dari mereka sedang berpakaian ihram melaksanakan ibadah umrah, sebagian dari mereka sedang menunaikan shalat, sebagian dari mereka sedang thawaf, sebagian dari mereka sedang memanjatkan doa kepada Rabb-Nya, sebagian dari mereka sedang berdzikir dan membaca Al-Qur’an dan sebagian dari mereka sedang duduk menunggu waktu shalat berikutnya, masya Allah…

Allah ta’ala berfirman:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

Barangkali kalian membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kalian, dan barangkali kalian menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui” [QS. Al-Baqarah: 216]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira kepada umatnya yang wafat dalam beberapa kondisi tersebut.

Wafat di waktu yang terbaik

Peristiwa yang memilukan tersebut terjadi pada hari Jum’at 11 September 2015 sekitar pukul 17.20 waktu Makkah, KSA. Mereka wafat di hari yang paling utama yaitu hari Jum’at.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة

”Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, (karena) pada hari itu Adam diciptakan, hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, serta tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” [HR. Muslim]

Bahkan mereka wafat di waktu ijabah, waktu yang terbaik pada hari Jum’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه

”Sesungguhnya pada hari Jum’at, ada suatu waktu yang tidaklah seorang muslim mendapatkannya, dan ia dalam keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada Alloh, melainkan akan Alloh berikan permohonannya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Para ulama berselisih tentang kapan waktu ijabah yang dimaksud dalam hadits tersebut. Pendapat yang terpilih adalah waktu setelah ashar hingga maghrib, demikian yang dirajihkan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah[2]

Diantara keutamaan yang lain adalah dilindungi dari fitnah kubur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ما من مسلم يموت الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر

“Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at, melainkan akan dijaga Allah dari fitnah kubur” [HR. At-Tirmidzi no. 1084 (3/386) dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 3562 (2/220)]

Wafat di tempat yang terbaik

Mereka wafat di kota Makkah, sebaik-baik tempat di muka bumi. Makkah merupakan kota yang paling dicintai Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

"Demi Allah, engkau adalah sebaik-baik bumi Allah, dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu)" [Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 3925] 

Makkah merupakan kota suci umat Islam hingga hari kiamat

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

"Sesungguhnya kota ini (Makkah), Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat ". [HR. Al-Bukhari no. 3189 dan Muslim no. 3289]

Mereka wafat di Masjidil Haram, sebaik-baik masjid di muka bumi, dimana sekali shalat di masjid tersebut bernilai 100.000 kali shalat di masjid yang lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsha.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” [HR. Ahmad, 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, serta dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173]

Wafat saat melakukan ibadah yang terbaik

Sebagian dari mereka yang menjadi korban adalah para jamaah haji yang berasal dari berbagai negara.  Mereka wafat saat menunaikan rangkaian ibadah haji, dimana haji termasuk diantara amalan ibadah yang paling utama dalam Islam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

سُئِلَ رَسُوْلُ الله : أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: (إِيْمَانٌ بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ)، قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ)، قِيْلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: (حَجٌّ مَبْرُوْرٌ

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasalam pernah ditanya, amal ibadah apakah yang paling utama? Rasulullah bersabda: “beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Dikatakan kepada beliau: ‘kemudian apa?’ Beliau bersabda: ‘jihad dijalan Allah’. Dikatakan kepada beliau: ‘kemudian apa?. Beliau bersabda: “haji yang mabrur." [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Wafat dalam kondisi terbaik yaitu dalam keadaan syahid

Mereka insya Allah tergolong wafat dalam keadaan syahid karena dua alasan:

Pertama, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggolongkan ibadah haji sebagai jihad

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ عَلَى النِّسَاءِ مِنْ جِهَادٍ؟ 

“Wahai Rasulullah, apakah para wanita wajib berjihad?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ

“Mereka diwajibkan jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah” [Shahih At-Targhib no. 1099]

Kedua, karena mereka wafat disebabkan oleh reruntuhan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الشهداء خمسة المطعون والمبطون والغرق وصاحب الهدم والشهيد في سبيل الله

“Orang-orang yang mati syahid ada lima: wafat disebabkan oleh wabah penyakit, wafat disebabkan oleh penyakit perut, wafat karena tenggelam, wafat karena tertimpa reruntuhan dan syahid di jalan Allah” [HR. Al-Bukhari no. 2674 (3/1041) dan Muslim no. 1914 (3/1521)]

Para ulama yang tergabung dalam Lembaga Fatwa Al-Lajnah Ad-Da’imah lil Buhuts wal Ilmiyyah wal Ifta’ pernah ditanya,

Pertanyaan Kedua dari Fatwa Nomor: 6564

Pertanyaan 2: Siapakah para syuhada itu? Berapa jumlahnya di dalam hadis? Apakah orang yang terkena epilepsi termasuk syahid? Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadis bahwa seorang wanita meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar mendoakannya sembuh dari epilepsi, karena jika penyakit epilepsinya kambuh, dia sering membuka bajunya. Apakah ini umum untuk seluruh umat Muhammad, atau khusus bagi wanita tersebut?

Jawaban 2: Syahid yang hakiki adalah orang yang meninggal dunia ketika berperang di jalan Allah, atau terluka karena berperang hingga akhirnya meninggal dunia. Beberapa kematian yang tidak disebabkan oleh perang juga dinamakan "mati syahid". Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang yang mati syahid itu ada lima macam: (1) orang yang meninggal karena wabah penyakit tha'un, (2) orang yang meninggal karena sakit perut, (3) orang yang meninggal karena tenggelam, (4) orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan (benturan), dan (5) orang yang meninggal saat berjihad di jalan Allah."

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah juga menyatakan perkataan yang semakna dengan fatwa di atas[3]

Wafat dalam keadaan taat kepada Allah

Sering kita saksikan di sekitar kita, seorang yang mati dalam keadaan maksiat kepada Allah. Sebagian orang dimatikan saat berkaraoke ria, sebagian mati dalam keadaan berzina, sebagian mati saat menenggak minuman keras, wal’iyadzubillah..Sungguh beruntung saudara kita yang diwafatkan Allah dalam keadaan beramal shalih.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من قال لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ومن صام يوما ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة

“Barangsiapa yang menutup (akhir kehidupannya –pen) dengan menyatakan [لا إله إلا الله] seraya mengharapkan wajah Allah, maka ia masuk surga. Barangsiapa yang menutup (akhir kehidupannya –pen) dengan puasa seraya mengharap wajah Allah, maka ia masuk surga. Barangsiapa yang menutup (akhir kehidupannya –pen) dengan bersedekah seraya mengharapkan wajah Allah, maka ia masuk surga” [HR. Ahmad no. 23372 (5/391) dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 985 (1/238)

Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, mengampuni dosa-dosanya, mewafatkan mereka dalam keadaan khusnul khatimah, menggolongkan mereka dalam jajaran syuhada’, serta memberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan. Bagi korban yang selamat, semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka, agar dapat melalui rangkaian ibadah haji dengan lancar, serta pulang ke negerinya dengan predikat mabrur dalam keadaan  diampuni dosa-dosanya, amin...



[1] News_Sa24

[2] Zaadul Ma’ad, 1/390

[3] Silsilah Al-Huda wan Nur, kaset no. 793 menit  ke- 39

Abul-Harits at 9:37 PM

Selasa, 01 September 2015

PEDA Petani - Nelayan I Tuban 2015





PEKAN DAERAH 
PETANI – NELAYAN I

SE - KABUPATEN TUBAN














 




BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN
2015
 





BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta kemandirian Petani – Nelayan dan petani hutan dalam meningkatkan pembangunan pertanian maka di pandang perlu untuk diadakan pekan daerah Petani – Nelayan di kabupaten Tuban. Kegiatan ini merupakan pertemuan kontak Tani – Nelayan se Kabupaten Tuban. Dalam Event ini diharapkan Petani – Nelayan dan Petani Hutan berkesempatan untuk saling mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan Agribisnis di tingkat Petani – Nelayan. Kehadiran tokoh-tokoh Petani, Nelayan, dan Petani Hutan yang berhasil akan menjadikan forum ini dapat memberi motivasi bagi Petani – Nelayan untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumberdaya alam Pertanian yang tersedia di daerah masing- masing guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka perbaikan mutu produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan peningkatan pendapatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani – nelayan.
Selain itu dalam forum ini juga merupakan forum untuk belajar, mengajar, tukar menukar informasi, pengalaman serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerja sama antara Petani – Nelayan dan Petani Hutan, Peneliti, Penyuluh, pihak swasta/pengusaha dan pemerintah, sehingga terjalin kerjasama yang harmonis dan sinergis dalam mensukseskan pembangunan pertanian khususnya swasembada pangan.


B.      TUJUAN
Meningkatkan Motivasi, Kegairahan dan Kemandirian Petani – Nelayan dan Petani hutan maupun masyarakat pelaku Agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha Agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.






BAB II
TEMA

A.      TEMA
Tema Pekan Daerah I Petani – Nelayan sekabupaten Tuban tahun 2015 adalah :
“ Melalui Pekan Daerah Petani – Nelayan se kabupaten Tuban kita sukseskan program swasembada pangan yang berkelanjutan.










BAB III
WAKTU DAN TEMPAT

A.    WAKTU
Pekan Daerah I Petani – Nelayan se Kabupaten Tuban tahun 2015 diselenggarakan pada tanggal 4 sampai dengan 5 Agustus tahun 2015.

B.    TEMPAT
Tempat pelaksanaan di desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.






BAB IV
KEPESERTAAN

A.    PESERTA
1.     Peserta Utama adalah Petani – Nelayan dan Petani Hutan, Pemuda Tani Nelayan, Wanita Tani, Alumni magang Jepang, Pengelola P4S, Pengurus / anggota Asosiasi Petani Nelayan, Petani Hutan, Pengurus kelompok / Gapoktan.
2.     Peserta pendamping adalah aparat yang ditugaskan oleh pemerintah daerah untuk mendampingi dan memfasilitasi peserta Peda I tahun 2015.
3.     Peserta peninjau adalah Organisasi profesi, pemerhati / pakar yang bergerak dibidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan serta pelaku Agribisnis.

B.    JUMLAH PESERTA
-         Peserta Utama 2000 Petani, Nelayan.
-         Peserta Pendamping 160 Orang.
-         Peserta Peninjau 40 Orang.

C.     PERSYARATAN PESERTA
1.     PESERTA UTAMA
Kontak tani nelayan yang berkedudukan sebagai ketua atau pengurus kelompok tani Nelayan, Ketua atau Pengurus Koperasi tani, Asosiasi Petani nelayan dan Petani Hutan.

2.     PESERTA PENDAMPING
Aparat yang diberi tugas oleh pemerintah di tingkat Kecamatan untuk mendampingi peserta utama.

3.     PESERTA PENINJAU
-         Pejabat Pemerintah di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan.
-         Organisasi Profesi, pakar di bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
-          Pengusaha dan Pelaku Agribisnis yang bermitra dengan Petani, Nelayan dan Petani Hutan.


                                                                                           BAB V
PENYELENGGARAAN

A.    PENYELENGGARAAN
Penyelanggaraan Pekan Daerah Kontak tani Nelayan ke 1 di kabupaten Tuban dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 4 Agustus sampai dengan 5 Agustus 2015, yang terdiri dari 4 (empat) bidang yang mencakup beberapa kegiatan.
Bidang dalam kegiatan Pekan Daerah terdiri dari :
1.     Upacara dan Apresiasi
a.     Pembukaan dan Penutupan
1)    Pembukaan
Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan Pekan Daerah I tahun 2015.
Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2015 yang akan dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati Tuban, yang dihadiri pula oleh Bapak Wakil Bupati, Pejabat dari Kementerian Pertanian, Bakorluh Provinsi Jawa Timur, BPTP, Balitkabi (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi), Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik)  , Ketua STTP Malang, Dandim, Kapolres, Serta Camat se Kabupaten Tuban, serta Ketua DPRD serta pimpinan satker di lingkup Pemkab Tuban, serta Petani – Nelayan dan pihak swasta.
2)    Penutupan
Penutupan adalah kegiatan Upacara sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan Peda I tahun 2015. Kegiatan akan dilaksanakan tanggal 5 Agustus 2015 dan ditutup secara resmi oleh Kepala BPPKP Kabupaten Tuban.

b.     Temu Wicara
Temu Wicara dengan Pejabat Pemkab, Propinsi dan Pusat (Kementerian Pertanian) merupakan pertemuan antara Kontak Tani Nelayan dengan Pejabat Pemerintah baik Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
Pertemuan ini bertujuan untuk membangun Komunikasi dan Motivasi, memperkuat kerjasama dan memecahkan segala permasalahan yang dihadapi Petani – Nelayan dan Petani hutan, serta mendengarkan arah kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan baik Kebijakan pusat, Propinsi dan Kabupaten.

c.      Pemberian Penghargaan dan Bantuan Lomba
1)    Pemberian Penghargaan
Pemberian penghargaan kepada petugas, Kontak tani, Petani, Nelayan dan Petani Hutan, Kelembagaan Petani Hutan, Kelembagaan Petani serta Kelembagaan ekonomi petani atas prestasi dalam bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan.

2)    Pemberian Bantuan
Pemberian bantuan kepada Kelompok Tani, Gapoktan, Koperasi Tani, Petani – Nelayan dan Petani Hutan dari pemerintah, dalam rangka memberikan motivasi dalam berusaha tani.



2.     Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis
a.     Pameran dan Promosi
Pameran dan promosi produk pertanian meliputi beberapa kegiatan antara lain :
1)    Expo Agriculture merupakan kegiatan peragaan bidang pertanian (baik Produk, Alsintan dan Saprodi Pertanian).
Kegiatan ini hasil kerjasama pihak pemerintah dan swasta. Kegiatan ini merupakan salah satu sarana motivasi, dinamisasi dan evaluasi pembangunan bidang pertanian
2)    Expo Peternakan
Expo ternak ini merupakan kegiatan peragaan peternakan yang dengan berbagai cara dan metode memvisualisasikan keberadaan potensi peternakan. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan kelompok tani ternak dan pengusaha swasta bidang peternakan.
Dengan tujuan memberikan motivasi, dinamisasi dan evaluasi pembangunan peternakan sebagai bagian dari pembangunan pertanian.
3)    Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Pameran Pembangunan Pertanian adalah kegiatan menginformasikan, memakmurkan, mempromosikan berbagai perkembangan hasil – hasil produksi dan jasa dalam pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagai realisasi kerjasama kemitraan dengan pihak swasta yang diselenggarakan oleh unsur petani nelayan, petani hutan, koperasi tani, pengusaha dan Instansi pemerintah.

b.     Temu Usaha Agribisnis
Temu usaha Agribisnis merupakan kegiatan mempertemukan petani nelayan dan petani hutan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani dengan pengusaha.

3.     Pengembangan Teknologi dan Kwalitas Produksi Agribisnis
a.     Gelar dan Temu Teknologi
Temu Teknologi
Temu Teknologi merupakan forum pertemuan antara Petani-Nelayan dan Petani Hutan dengan peneliti, penyuluh untuk saling tukar menukar informasi hasil penelitian maupun kajian dan pengalaman mengenai keberhasilan penerapan suatu teknologi.

Gelar Teknologi
Gelar Teknologi Pekan Daerah I tahun 2015 yang mengangkat tema dengan gelar teknologi kita sukseskan program swasembada pangan.
Gelar Teknologi ini dilaksanakan diareal persawahan seluas 3 ha dengan komoditas tanaman Padi, Jagung, Hortikultura, dan tanaman Sayuran dan Peternakan dengan menerapkan berbagai macam teknologi dengan harapan melalui gelar teknologi maka adopsi teknologi oleh peserta Pekan Daerah (Petani-Nelayan dan Petani Hutan) lebih cepat.






b.     Cluster
Dalam pelaksanaan Pekan Daerah I tahun 2015 ini, dilokasi desa Prunggahan Wetan Kecamatan Semanding juga ada beberapa Cluster dari berbagai komoditas baik ternak maupun tanaman yang dapat di lihat dan di contoh untuk di adopsi teknologinya.
Beberapa Cluster tersebut antara lain :
1.     Cluster Sapi Potong
2.     Cluster Kambing / Domba
3.     Cluster Lele
4.     Cluster Tanaman Duku
5.     Cluster Tanaman Pekarangan (KRPL)

4.     Pengembangan Wisata Religi
Dilokasi Pekan Daerah didesa Prunggahan Wetan ada pengembangan Wisata Religi berupa makam Patih Barat Ketigo, yang banyak dikunjungi oleh para penziarah setelah mengunjungi makam Sunan Bejagung di Kecamatan Semanding. Dengan adanya Pekan Daerah di desa Prunggahan Wetan diharapkan akan menjadi ajang promosi Wisata Religi di masyarakat Tuban dan sekitarnya, sehingga dapat menambah aset Wisata di Kabupaten Tuban.






JADWAL DAN LOKASI KEGIATAN PEDA PETANI-NELAYAN I TAHUN 2015
HARI/TGL/JAM
KEGIATAN
LOKASI
4 Agustus 2015
09.00-selesai
Upacara Pembukaan
Panggung Utama
10.00-selesai
Pameran dan Promosi
Lapangan Utama
11.00-selesai
Gelar dan Temu Teknologi
Lahan Demplot
11.00-13.00
Temu Wicara Petani
Panggung Utama
13.00-16.00
Kunjungan Klaster
Lokasi Klaster
19.00-23.00
Pentas Seni
Lapangan Utama
5 Agustus 2015
09.00-13.00
Temu Usaha Agribisnis
Panggung Utama
09.00-selesai
Pameran dan Promosi (lanjutan)
Lapangan Utama
09.00-13.00
Gelar dan Temu Teknologi (lanjutan)
Lahan Demplot
09.00-13.00
Kunjungan Klaster (lanjutan)
Lokasi Klaster
13.00-selesai
Upacara Penutupan
Panggung Utama





 Pejabat Kegiatan PEDA Petani - Nelayan I  2015  Kab. Tuban Jatim  :
1. Kepala BPPKP Kab. Tuban.
2. Sekretaris 
3. Kabid Penyuluhan.
4. Kabid Pengkajian 
5. Kabid Ketahanan Pangan
6. Kepala UPTB-BPKP Kecamatan,
6. Kasubid.
7. Penyuluh Pertanian.
8. Karyawan/Karyawati.