Menag: Renovasi Masjidil Haram, Renovasi Besar
Masjidil Haram sedang dirombak
secara besar-besaran untuk meningkatkan kapasitas tampung jamaah yang akan
melakukan tawaf.
“Renovasi Masjidil Haram itu
renovasi besar,” terang Menteri Agama Suryadharma Ali dalam jumpa pers di
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sepulang dari Arab Saudi untuk melakukan
upaya lobi dan diplomasi, Kamis (27/06).
Renovasi itu, tambah Menag, juga
dimaksudkan untuk memperindah Masjidil Haram dengan mengurangi sekitar 40%
tiang-tiang yang selama ini ada.
Kenapa disebut renovasi besar, Menag
menjelaskan bahwa itu bisa dilihat dari dua hal:
Pertama, proses renovasi sampai
dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama dan yang sekarang dalam proses
pembangunan adalah memotong lantai 2 dan 3 untuk disambungkan dengan bangunan masjid
baru sehingga tidak bisa digunakan untuk tawaf.
“Akibat dirobohkannya lantai 2 dan
3, kapasitas tampung tawaf yang asalnya 48.000 jamaah perjam menjadi hanya
22.000/jam. Jadi lebih dari 50% kapasitasnya berkurang,” terang Menag.
Menurut Menag, ketika bertemu Wakil
Menteri Haji, Hatim Qaddhi, dan Menteri Haji ad interim Abdul Aziz Khoja yang
juga Menteri Penerangan dan Kebudayan, keduanya menjelaskan bahwa kondisi
Masjidil Haram saat ini sangat berantakan sehingga tidak memungkinkan untuk
tidak ada pemotongan sebesar 20%.
Menag menambahkan bahwa jika
pembangunan tahap pertama selesai, akan langsung dilanjutkan dengan pembangunan
tahap kedua, kemudian tahap ketiga. “Bisa jadi setiap tahap itu satu tahun.
Oleh karenanya penyelesaian renovasi besar-besaran itu akan selesai
setidak-tidaknya diperkirakan pada tahun 2016,” ujar Menag.
“Target Pemerintah Arab Saudi memang
pembangunan selesai tahun 2016, tapi mereka tidak menjelaskan itu pada bulan
apa, apakah jauh dari bulan haji atau justru setelah bulan haji,” tambah Menag.
Sehubungan dengan itu, Menag
mengatakan bahwa bisa jadi pemotongan sebanyak 20% itu akan berlangsung selama
4 tahun, yaitu 2013, 2014, 2015, dan 2016. “Mudah-mudahan pembangunan bisa
lebih cepat hingga tahun 2016 sudah normal,” harap Menag.
Kedua, renovasi Masjidil Haram
disebut renovasi besar-besaran karena akan dapat menambah kapasitas daya
tampung tawaf mencapai 105.000/jam. “Sebelumnya, kapasitas tawaf Masjidil Haram
48.000 jamaah/jam. Dalam masa pembangunan, hanya 22.000/jam. Kalau sudah
rampung semuanya, kapasitasnya meningkat menjadi 105.000/jam,” terang Menag.
“Dengan demikian, jamaah haji atau
umrah pada tahun 2017 itu akan lebih nikmat dan leluasa,” imbuh Menag.
Agar kondisi terkini Masjidil Haram
juga bisa dilihat oleh masyarakat Indonesia secara luas, Menag membawa
oleh-oleh video kondisi riil pembangunan di sana.
“Mungkin besok akan kita
bagi-bagikan sehingga rekan-rekan wartawan bisa memperlihatkan kepada khalayak
kondisi Masjidil Haram yang sesungguhnya seperti apa, bagaimana rencana
pembangunannya dan proses pengerjaannya,” kata Menag.
This entry
was posted in Berita on June 28, 2013 by kbih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar