Selasa, 26 Mei 2015

KAJI TINDAK



KAJI TINDAK

I.                    Pendahuluan :

Kaji Tindak adalah salah satu dari Metode Penyuluhan Pertanian.
Contoh :
-        Kaji Terap = Penerapan Rekomendasi Teknologi pada lahan petani untuk menguji kesesuaian spesifik lokasi, meyakinkan kecocokan sebelum disebarluaskan ke petani lainnya.
-        Karyawisata, Widyawisata, Temu Wicara, Demplot, Studi banding, dllnya.

Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Tuban untuk mengoptimalkan Peran BP2KP dalam tugas pokok dan fungsinya sebagai Perangat SKPD(Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang melakukan Kegiatan Penyuluhan Pertanian pada tahun 2015 memeberikan anggaran untuk Kegiatan Kaji Tindak ini.
Ini adalah suatu kepercayaan terhadap BP2KP sehingga kita harus dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan semua fihak terkait harus saling sinergi, untuk mensukseskan kegiatan kaji tindak ini.

II.                  Pengertian :

Kaji (Pengkajian) = menelaah; mempelajari secara mendalam.
Tindak (Tindakan) = tindakan yg dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu

Kaji Tindak adalah = pengkajian masalah penyuluhan pertanian dengan melakukan kegiatan identifikasi masalah, penyusunan rencana kegiatan, serta melaksanakan tindak lanjut pemecahan masalahnya.

Kaji Tindak adalah Bentuk Penyuluhan Partisipatif, artinya melibatkan peran aktif petani dalam proses kegiatan penyuluhan, bersama dengan penyuluh pertanian mengidentifikasi masalah, menyusun kegiatan dan melaksanakan tindak lanjut.

III.                Tujuan Kaji Tindak :

1.         Peran aktif petani dalam merumuskan materi penyuluhan.
2.         Pengembangan agribisnis yg berbasisi teknologi spesifik lokalita/sesuai kebutuhan petani.
3.        Memanfaatkan Balai Penyuluhan Pertanian sebagai pemberi layanan informasi  
       agribisnis.

IV.               Pihak Terkait :

1.      BPPKP
2.      UPTB-BPKP / Kepala UPTB-BPKP
3.      Penyuluh Pertanian
4.      Pelaku Utama
5.      Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan)

V.                 Langkah - langkah pelaksanaan Kaji Tindak. 

Ada 3 (tiga) tahapan sesuai dengan anggaran kegiatan yaitu  :

1.          Pertemuan identifikasi Potensi Wilayah; menggali masalah dan kesepakan tindak lanjut pemecahan masalah.
Atau disbut  Juga Lokakarya Perencanaan
(yang kita lakukan saat ini)
2.          Pelaksanaan kegiatan di lapang.
3.          Evaluasi hasil pelaksanaan, saat panen.
Atau disebut juga Lokakarya Evaluasi

Lampiran 1.  Digunakan untuk mentabulasi hasil Diskusi pada Pertemuan ke satu untuk
menentukan kesepakan Potensi wilayah, masalah yang ditemukan, dan upaya tindak lanjut untuk pemecahan masalah.

No.
Potensi (komoditas)
Masalah
Upaya Pemecahan Masalah
RTL































Kesepakatan :
1.      ............................................................................................................................
2.      ............................................................................................................................
3.      ............................................................................................................................
4.      ............................................................................................................................
5.      ............................................................................................................................
6.      ............................................................................................................................
7.      ............................................................................................................................
8.      ............................................................................................................................
9.      ............................................................................................................................


VI.               Manfaat.

1.      Petani dan Penyuluh secara akrab dapat saling berkomunikasi dalam memecahkan masalah, mencari solusi pemecahannya, menindaklanjuti pelaksanaan kegiatan di lapang, dan mengevaluasi secara terbuka apa kekurangan dan kelebihan.
2.      Berfungsinya Lahan UPTB-BPKP sebagai media percontohan, dan petani semakin sadar pentingnya BPP sebagai media informasi teknologi.
3.      Rencana Tindak Lanjut untuk pemecahan masalah dengan pelaksanan Lapang berupa praktek langsung pada petak percontohan, petani dapat secara langsung, melakukan, mengalami, mengevaluasi, sehingga tingkat adopsi teknologi menjadi Maksimal.
4.      Dengan metode kaji tindak yang dalam pelaksanaanya “dari, oleh, dan untuk petani itu sendiri” maka patani betul-betul yakin akan hasil penerapan teknologi tersebut.

VII.             Dampak .
1.      Dengan adanya kaji terap, rekomendasi teknologi  cepat diadopsi petani lainnya.
2.      Peningkatan produktivitas, produksi.
3.      Peningkatan keuntungan usahatani.
4.      Peningkatan kesejahteraan petani.


VIII.           Penutup.

-        Keberhasilan suatu kegiatan sangat ditentukan dari menejemen pengelolaan.
-        Bersama kita bisa, sukses selalu.
-        Bismillah............   
-     Bekerja dengan keras, cerdas dan ikhlas......
-        Aamiin...


***********************


Tuban, 26 Mei 2015
Dirangkum oleh  : Uripan, SP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar