KAJI TINDAK
I.
Pendahuluan :
Kaji Tindak adalah salah satu dari
Metode Penyuluhan Pertanian.
Contoh :
-
Kaji Terap = Penerapan Rekomendasi Teknologi pada lahan petani untuk
menguji kesesuaian spesifik lokasi, meyakinkan kecocokan sebelum disebarluaskan
ke petani lainnya.
-
Karyawisata, Widyawisata, Temu Wicara, Demplot, Studi banding, dllnya.
Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten
Tuban untuk mengoptimalkan Peran BP2KP dalam tugas pokok dan fungsinya sebagai
Perangat SKPD(Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang melakukan Kegiatan
Penyuluhan Pertanian pada tahun 2015 memeberikan anggaran untuk Kegiatan Kaji
Tindak ini.
Ini adalah suatu kepercayaan terhadap
BP2KP sehingga kita harus dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan semua
fihak terkait harus saling sinergi, untuk mensukseskan kegiatan kaji tindak
ini.
II.
Pengertian :
Kaji (Pengkajian) = menelaah;
mempelajari secara mendalam.
Tindak (Tindakan) = tindakan
yg dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu
Kaji Tindak adalah = pengkajian
masalah penyuluhan pertanian dengan melakukan kegiatan identifikasi masalah,
penyusunan rencana kegiatan, serta melaksanakan tindak lanjut pemecahan
masalahnya.
Kaji Tindak adalah Bentuk Penyuluhan
Partisipatif, artinya melibatkan peran aktif petani dalam proses kegiatan
penyuluhan, bersama dengan penyuluh pertanian mengidentifikasi masalah,
menyusun kegiatan dan melaksanakan tindak lanjut.
III.
Tujuan Kaji Tindak :
1.
Peran aktif
petani dalam merumuskan materi penyuluhan.
2.
Pengembangan
agribisnis yg berbasisi teknologi spesifik lokalita/sesuai kebutuhan petani.
3.
Memanfaatkan
Balai Penyuluhan Pertanian sebagai pemberi layanan informasi
agribisnis.
IV.
Pihak
Terkait :
1.
BPPKP
2.
UPTB-BPKP
/ Kepala UPTB-BPKP
3.
Penyuluh
Pertanian
4.
Pelaku
Utama
5.
Kelembagaan
Petani (Poktan, Gapoktan)
V.
Langkah
- langkah pelaksanaan Kaji Tindak.
Ada
3 (tiga) tahapan sesuai dengan anggaran kegiatan yaitu :
1.
Pertemuan
identifikasi Potensi Wilayah; menggali masalah dan kesepakan tindak lanjut
pemecahan masalah.
Atau disbut Juga Lokakarya Perencanaan
(yang kita lakukan saat ini)
2.
Pelaksanaan
kegiatan di lapang.
3.
Evaluasi
hasil pelaksanaan, saat panen.
Atau disebut juga Lokakarya Evaluasi
Lampiran 1. Digunakan untuk mentabulasi hasil Diskusi
pada Pertemuan ke satu untuk
menentukan
kesepakan Potensi wilayah, masalah yang ditemukan, dan upaya tindak lanjut
untuk pemecahan masalah.
No.
|
Potensi
(komoditas)
|
Masalah
|
Upaya Pemecahan
Masalah
|
RTL
|
Kesepakatan :
1.
............................................................................................................................
2.
............................................................................................................................
3.
............................................................................................................................
4.
............................................................................................................................
5.
............................................................................................................................
6.
............................................................................................................................
7.
............................................................................................................................
8.
............................................................................................................................
9.
............................................................................................................................
VI.
Manfaat.
1.
Petani dan
Penyuluh secara akrab dapat saling berkomunikasi dalam memecahkan masalah,
mencari solusi pemecahannya, menindaklanjuti pelaksanaan kegiatan di lapang,
dan mengevaluasi secara terbuka apa kekurangan dan kelebihan.
2.
Berfungsinya
Lahan UPTB-BPKP sebagai media percontohan, dan petani semakin sadar pentingnya
BPP sebagai media informasi teknologi.
3.
Rencana
Tindak Lanjut untuk pemecahan masalah dengan pelaksanan Lapang berupa praktek
langsung pada petak percontohan, petani dapat secara langsung, melakukan,
mengalami, mengevaluasi, sehingga tingkat adopsi teknologi menjadi Maksimal.
4.
Dengan
metode kaji tindak yang dalam pelaksanaanya “dari, oleh, dan untuk petani itu
sendiri” maka patani betul-betul yakin akan hasil penerapan teknologi tersebut.
VII.
Dampak
.
1.
Dengan
adanya kaji terap, rekomendasi teknologi
cepat diadopsi petani lainnya.
2.
Peningkatan
produktivitas, produksi.
3.
Peningkatan
keuntungan usahatani.
4.
Peningkatan
kesejahteraan petani.
VIII.
Penutup.
-
Keberhasilan
suatu kegiatan sangat ditentukan dari menejemen pengelolaan.
-
Bersama
kita bisa, sukses selalu.
-
Bismillah............
- Bekerja dengan keras, cerdas dan ikhlas......
-
Aamiin...
***********************
Tuban, 26 Mei
2015
Dirangkum
oleh : Uripan, SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar